BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Tenis meja adalah suatu permainan yang mengunakan
meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang mengunakan bola
kecil dan permainannya mengunakan pemukul atau yang disebut bet. Permainan
tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat.
Olahraga tenis meja digemari oleh masyarakat baik lapisan bawah maupun kalangan
atas, didesa maupun kota. Tenis meja cepat menyebar di seluruh pelosok-pelosok
daerah disebabkan olahraga permainan ini dinilai masyarakat biasa dijadikan
olahraga rekreasi untuk mengisi waktu luang, olahraga prestasi,alat pendidikan
maupun media bersosialisasi. Permainan tenis meja memiliki banyak keistimewaan,
seperti dapat dimainkan oleh semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan, tidak memerlukan tempat
yang luas, alat yang digunakan ringan dan mudah didapat, peralatannya pun
bervariasi harganya sehingga terjangkau oleh semua kalangan masyarakat
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian
Tenis Meja ?
2.
Bagaimana
Tehnik-Tehnik dasar dalam tenis meja ?
3.
Bagaimana cara
melakukan pukulan forehand drive dalam tenis meja ?
C. Tujuan
Penelitian
1.
Menjelaskan Pengertian
Tenis Meja.
2.
Menjelaskan bagaimana
Tehnik-Tehnik dasar dalam tenis meja.
3.
Menjelaskan bagaimana
cara melakukan pukulan forehand drive dalam tenis meja.
D. Manfaat Hasil
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat
dijadikan landasan teori pembelajaran tenis meja tentang kemampuan pukulan forehand drive.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi
penulis: menambah pengalaman wawasan dan motivasi sebagai calon pendidik untuk
menjalani profesinya kelak
b. Bagi
guru : penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman nyata kepada guru penjas.
c. Bagi
sekolah : hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan referensi dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Permainan Tenis Meja
Tenis
meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak
terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria
dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu
ini tidak terlalu rumit untuk diikuti. Simpson,
(2012:5) menyatakan bahwa : “tenis meja bisa di
jadikan sebagai olahraga rekreasi dan bisa juga sebagai olahraga prestasi”. Hal
ini mempunyai arti bahwa jika sebagai olahraga rekreasi tenis meja hanya
sekedar pengisi waktu liburan senggang dikala berada di tempat kerja, waktu
liburan, musim hujan dan sebagainya. Sedangkan sebagai olahraga prestasi,
mempunyai arti bahwa kita harus berlatih mempelajari dan memahami berbagai
jenis pukulan dasar dan menguasai berbagai macam tipe permainan.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014) dalam buku ajar sekolah menengah kelas VII yang
menyatakan bahwa, “Tenis meja adalah suatu permainan yang mengunakan meja
sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang mengunakan bola kecil
yang terbuat dari celluloid dan permainannya mengunakan pemukul atau sering
disebut bet”.
Sedangkan menurut (Hodges, 2016:1) menyatakan bahwa, “tenis meja adalah permainan dimana
sebuah bola kecil yang dipukul bolak-balik hingga seseorang melakukan kesalahan”.
Dari beberapa pendapat di atas,
penulis menyimpulkan bahwa permainan tenis meja adalah suatu olahraga yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasang (untuk ganda) pemain
yang berlawanan, menggunakan meja untuk memantulkan bola yang dipukul dengan
bet dan diawali dengan servis dan harus mampu menyeberangkan bola serta
mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah
permainan sendiri. Angka diperoleh jika bola tidak dapat dikembalikan, atau
bola yang dipukul lawan tidak jatuh di meja kita.
a. Alat Dan Perlengkapan Tenis Meja
Dalam permainan
tenis meja, alat dan fasilitas yang harus tersedia adalah meja, net, bola dan
bet.
1) Meja
Gambar
2.1. Meja Tenis Meja
Permukaan meja berbentuk persegi panjang dengan
ukuran panjang 274 cm, lebar 152,2 cm dan tingginya 76 cm. Meja terbuat dari
bahan apapun juga dan dapat memantulkan bola secara merata dan baik.
Permukaan atas dinamakan
"bidang permainan", harus berwarna pudar dan sangat gelap, sebaiknya
hijau tua kehitam-hitaman, ditambah garis putih selebar 2 cm sepanjang tiap
sisi meja. Garis-garis pada sisi yang panjangnya 152,5 cm dinamakan "garis
ujung", sedangkan garis-garis pada sisi yang panjangnya 274 cm dinamakan
"garis tepi".
2) Net
Rangkaian
net terdiri dari jaring (net),
gantungan jaring, dua buah penjepit dengan batang di setiap ujungnya yang
dilekatkan tegak-lurus bersama penyangga setinggi 15,25 cm, batas ukuran tiang
luar penyangga berjarak 15,25cm dari luar garis-tepi.
Gambar
2.2. Net Tenis Meja
3) Bola
Bola harus berbentuk
bulat-berongga (spherical),
dengan diameter 40 mm, berat 2,7 gram, terbuat dari bahan celluloid, berwarna putih atau orange, dan kasat/tidak licin
mengkilap.
Gambar
2.3. Bola pingpong
4) Bet
a.
Bet
boleh sembarang ukuran, bentuk atau berat tetapi permukaannya harus datar dan kaku.
b.
85
% terbuat dari kayu alam dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat
seperti fiber carbon, fiber glass atau
bahan kertas yang dipadatkan.
c.
Lapisan
karet biasa tebal maksimal 2 mm (bet busa karet biasa), lapisan karet bintik
maksimal 4 mm ( bet busa karet bintik).
Gambar 2.4. Bet
B. Gerak
Dasar Permainan Tenis Meja
1.
Pegangan Bet
Kualitas permainan tenis meja dipengaruhi
oleh teknik memegang bet. Oleh karena itu, setiap pemain tenis meja harus
menguasai teknik dasar memegang bet. Adapun macam-macam teknik memegang bet
menurut Sutarmin, (2010:15) adalah sebagai berikut.
a) Shakehands grip, Teknik ini seperti orang melakukan jabat
tangan.
b) Penhold grip, atau pegangan seperti memegang pena.
Gambar. 2.5 Pegangan Bet
2. Jenis-jenis
pukulan (stroke)
Terdapat beberapa gerak pukulan dasar dalam permainan tenis meja, yaitu “push, drive, block, chop, dan service” (Sutarmin,
2007: 27).
1) Push merupakan
teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet membuka. Pukulan ini
biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop lawan.
2) Drive merupakan
teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan
sikap bet tertutup. Pukulan ini dapat digunakan sebagai pukulan serangan.
3) Block merupakan
teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan
sikap bet tertutup. Pukulan ini digunakan untuk mengembalikan bola drive atau
bola dengan putaran atas (up spin).
4) Chop merupakan
teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau
disebut dengan gerakan membacok. Pukulan ini dgunakan untuk mengembalikan pukulan
bola yang bermacam-macam.
5) Service merupakan
teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan
cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja, kemudian dipukul dan
bola harus melewati atas net dan memantul di meja lawan.
C. Pukulan
Forehand Drive
a. Pengertian Pukulan Forehand Drive
Dalam tenis meja ada
dua gerak dasar memukul dengan cara Forehand
dan Backhand. Keduanya merupakan
suatu teknik dasar yang sangat penting yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Forehand adalah pukulan
yang dilakukan dengan bet yang gerakan ke arah kanan siku untuk pemain yang
menggunakan tangan kanan, dan ke kiri untuk pemain yang menggunakan tangan
kiri”. Sedangkan Pukulan
backhand adalah dimana pada waktu memukul bola, posisi telapak tangan yang
memegang bet menghadap ke belakang, atau posisi punggung tangan yang memegang
bet menghadap ke depan. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Forehand dan Backhand lah yang merupakan tulang punggung dari permainan kita.
Mengenal tenis meja
tentunya harus juga mengenal jenis pukulannya seperti yang dibahas sebelumnya
tentang jenis-jenis pukulan. Salah satu jenis pukulan dan yang menjadi fokus penelitian saya adalah forehand
drive. Kertamanah (2003: 27)
berpendapat bahwa, “drive merupakan pukulan yang paling kecil tenaga
gesekannya”. Pukulan drive sering disebut lift. Pukulan ini
merupakan dasar dari berbagai jenis pukulan serangan, oleh karena itu pukulan drive
disebut sebagai induk teknik dari pukulan serangan.
Drive merupakan
salah satu teknik pukulan yang sangat signifikan untuk menghadapi permainan defensive.
Pukulan drive ini memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan dari
pukulan drive antara lain sebagai berikut: (Kertamanah, 2003:27)
1. Tinggi atau rendah bola di atas ketinggian garis net
mudah dikuasai.
2. Cepat atau lambat laju bola tidak susah dikendalikan.
3. Bola bersifat membawa sedikit perputaran.
4. Bola drive tidak mengandung tenaga yang keras.
5. Pukulan drive dapat dilakukan disetiap posisi
titik bola di atas meja tanpa mengalami adanya kesulitan terhadap bola berat
(bola-bola yang bersifat membawa putaran), ringan, cepat, lambat, tinggi maupun
rendah, serta terhadap berbagai jenis putaran pukulan.
Simpson (2012: 30) berpendapat bahwa, “drive adalah
stroke yang keras disertai gerakan tangan
yang bebas sehingga bola akan melaju dengan kecepatan tinggi”. Pukulan drive
dapat dilakukan secara forehand dan backhand yang digunakan
untuk mengontrol bola dan menyerang lawan.
Sedangkan menurut Muhajir (2017:139) “Drive adalah pukulan yang
dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup.
Besarnya sudut yang diakibatkan oleh gerakan kemiringan bet bervariasi sesuai
dengan arah jatuhnya bola,putaran bola yang datang dari lawan dan tujuan
pemukul itu sendiri”. Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat
juga kita kontrol sesuai dengan keinginan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pukulan
forehand drive adalah pukulan pukulan yang dilakukan pada sisi kanan dimana
sikap bet tertutup dimulai dari gerakan
bet dari bawah serong ke atas.
b. Cara
Melakukan Pukulan Forehand Drive
Cara pukulan drive menurut Sutarmin (2007:27) adalah:
Cara melakukannya:
-
Bola yang datang dari arah lawan
diterima dengan gerakan bet dipukulkan pada bola, posisi bet dalamdenga gerakan
dari bawah ke atas, posisi bet dalam keadaan tertutup.
-
Pukulan drive dapat dilakukan untuk menyerang lawan dan mengontrol bola.
-
Pukulan drive dapat dilakukan
secara Forehand dan backhand.
Sedangkan Andi Masjaya, (2011:36-37) mengungkapkan
bahwa tahap-tahap dalam pukulan forehand drive sebagai berikut:
a.
Tahap persiapan
1)
Berdiri
menghadap meja, kaki kanan sedikit ditarik ke belakang.
2) Tangan siap
memegang bet dengan pukulan forehand.
3) Bet sedikit
terbuka untuk menghadapi backspin,
sedikit ditutup atau tegak lurus untuk menghadapi topspin.
4)
Pergelangan
tangan lemas dan sedikit dimiringkan ke bawah.
5) Bergerak untuk
mengatur posisi, kaki kanan sedikit ke belakang untuk melakukan forehand.
b.
Tahap
pelaksanaan
1)
Putar
tubuh ke belakang dengan bertumpu pada pinggang dan pinggul.
2)
Putar
tangan ke belakang dengan bertumpu pada siku.
3)
Berat
badan dipindahkan ke kaki kanan
4)
Untuk
menghadapi backspin, bet harus
digerakkan sedikit lebih rendah.
c.
Tahap
perkenaan
1)
Berat
badan dipindahkan ke kaki kiri.
2)
Tubuh
diputar ke depan bertumpu pada pinggang dan pinggul.
3)
Tangan
diputar ke depan dengan bertumpu pada siku.
4)
Kontak
dilakukan di depan sisi kanan tubuh.
d.
Tahap
akhir
1)
Bet
bergerak ke depan dan sedikit dinaikkan ke atas
2) Kembali
ke posisi siap
Berdasarkan
teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pukulan forehand drive merupakan pukulan yang dilakukan dengan telapak
tangan menghadap ke depan. Dalam permainan tenis meja pukulan forehand merupakan pukulan yang
sangat diandalkan dalam melakukan serangan dan sangat sering digunakan. Dalam
permainan tenis meja sangat butuh yang mana kecepatan reaksi itu karena
terkadang bola datang sangat cepat kadang juga pelan. Seperti juga diungkapkan (Raab, Masters, & Maxwell, 2005)
“Deciding what movement to perform and
how to execute it are important components of elite performance in sport. In
table tennis and other fast ball games the brevity of the response window,
dictated by the speed of the ball, forces performers to use advanced cues to
decide what response is required and how that movement should be carried out”. (Memutuskan gerakan apa yang harus
dilakukan dan cara melaksanakannya adalah komponen penting kinerja elit dalam
olahraga. Dalam tenis meja dan permainan bola cepat lainnya, singkatnya dari
jendela respon, didikte oleh kecepatan bola, memaksa pemain untuk digunakan
isyarat lanjutan untuk memutuskan respons apa yang diperlukan dan bagaimana
gerakan itu seharusnya dilakukan).
Gambar 2.6. Posisi awal dalam
melakukan pukulan forehand drive
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenis meja adalah suatu olahraga yang dimainkan oleh
dua orang (untuk tunggal) atau dua pasang (untuk ganda) pemain yang berlawanan,
menggunakan meja untuk memantulkan bola yang dipukul dengan bet dan diawali
dengan servis dan harus mampu menyeberangkan bola serta mengembalikan bola ke
daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah permainan sendiri. Angka
diperoleh jika bola tidak dapat dikembalikan, atau bola yang dipukul lawan
tidak jatuh di meja kita.
Dalam Tenis meja ada beberapa Gerak Dasar Permainan Tenis Meja sebagai
berikut:
1.
Pegangan
Bet:
a.
Shakehand Grip
b.
Penholder Grip
c.
Seemiler Grip
2.
Jenis-jenis
pukulan :
-
“push,
drive, block, chop, dan service
Salah satu jenis pukulan yang dibahas dalam makalah ini yaitu Forehand drive. Setelah ditelahh
pendapat dari berbagai ahli dapat disimpulkan forehand drive adalah pukulan pukulan yang dilakukan pada sisi
kanan dimana sikap bet tertutup dimulai
dari gerakan bet dari bawah serong ke atas.
DAFTAR PUSTAKA
Hodges, L. 2016. Tenis Meja Tingkat Pemula.Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pendidikan Jasmnai Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kertamanah, A. 2003. Teknik
dan Taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Masjaya,
A. 2011. Dasar-Dasar Bermain Tenis Meja. Makassar
: Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar.
Muhajir.
2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan (Keempat).
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Raab,
M., Masters, R. S. W., & Maxwell, J. P. (2005). Improving the ‘how’ and
‘what’ decisions of elite table tennis players. Human Movement Science, 24(3),
326–344. https://doi.org/10.1016/j.humov.2005.06.004
Simpson, P. 2012. Teknik Bermain Ping Pong.
Bandung: Pionir Jaya.
Sutarmin. 2010. Terampil Berolahraga Tenis Meja.
Yogyakarta: Era Intermedia.
Terima kasih.
ReplyDeleteMantap, thanks
ReplyDeleteBermanfaat makasih mimin. Semoga ada tentang beladiri pencaksilat. Supaya tidak punah di negeri sendiri. Mantul
ReplyDelete