Sunday, May 5, 2019

Pencak Silat


Pencak Silat 
  Pencak silat adalah merupakan salah satu bentuk kebudayaan bangsa Indonesia, yang terdiri dari dua suku kata yakni “PENCAK dan SILAT”. Pencak, mempunyai pengertian yaitu gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Sedangkan silat, mempunyai arti sebagai gerak bela diri yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci murni guna keselamatan diri atau terhindar dari bencana.
Definisi pencak silat yang selengkapnya dikemukakan oleh pengurus besar IPSI bersama BAKIN (1975:15) sebagai berikut :
Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) terhadap lingkungan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Pencak silat diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, pada zaman dahulu ketika manusia masih hidup dari berburu, mereka hidup secara berkelompok dan saling bermusuhan. Untuk mempertahankan hidupnya, mereka belajar membela diri dengan cara menirukan gerakan-gerakan binatang buruan mereka dalam membela diri. Dengan berkembangnya peradaban, seni beladiri juga ikut berkembang ke arah lebih sempurna dan dinamakan pencak atau silat.
Bela diri pencak silat juga ditujukan pada keindahan gerakan, kehalusan bentuk setiap jurus. Meskipun kelihatan seperti menari dan semua gerakannya halus, tetapi dapat berubah secara cepat dan tiba-tiba menyerang dan menangkis serangan lawan. Dalam pertandingan pencak silat juga ada penilaian tentang unsur keindahan gerakan, sehingga pesilat yang mempunyai nilai yang sama dalam wasari dan penyerangan yang sama-sama agresif maka untuk menentukan pemenangnya adalah tergantung keindahan gerakan atau jurus.
Kadang pula pencak silat dilakukan sama sekali tidak mirip dengan olahraga yang mengandung kekerasan tetapi hanya mengandung unsur seni dalam bentuk seni tari. Tetapi setiap orang yang melakukannya dapat memperagakan gerakan pencak silat sebagai gerak bela diri yang efisien dan efektif yang bertujuan untuk menjamin keamanan pribadi. Setiap gerakan seni bela diri pencak silat akan terlihat bentuk-bentuk serangan, tangkisan, maupun hindaran yang terjalin sedemikian rupa sehingga kelihatan sehingga tercipta keselarasan gerakan yang indah.
Pencak silat tidak membenarkan untuk menyerang lebih dahulu bahkan harus sedapat mungkin menghindari kontak fisik, sehingga pencak silat di Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus.

1)   Ciri-ciri umum pencak silat
Pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan, dari kuku pada ujung jari kaki atau tangan sampai pada rambut (terutama perempuan) untuk membela diri. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apapun yang dapat dijadikan senjata (kayu, batu, pasir, payung, sapu tangan, tas, tusuk konde, sandal, selendang dan sebagainya). Pencak silat lahir dan tumbuh serasi dengan alam sekitar, alat istimewa, adat sopan santunnya, temperamennya/watak dan kepribadian suku bangsanya, agama atau kepercayaan dan batinnya.

2)   Ciri-ciri khusus pencak silat
Sikap tenang, lembut (rileks) dan waspada. Mempergunakan kelincahan, kelentukan, kecepatan, (Timing) dan sasaran yang tepat, disertai gerakan refleks untuk mengatasi lawan, bukan mengandalkan kekuatan tenaga. Mempergunakan prinsip timbang badan, cabang olahraga posisi dengan perubahan pemindahan titik berat badan. Memanfaatkan setiap serangan dan tenaga lawan. Menghemat, menyimpan tenaga, mengeluarkan tenaga sedikit mungkin (ekonomis).

3)   Sifat- sifat khusus pencak silat, yaitu :
Bersifat halus, lentuk dan lemas, kekerasan sesaat. Tidak membutuhkan ruangan yang luas, tidak suka meloncat dan menggulung (kecuali cabang olahraga harimau atau monyet). Gerakan tangan halus dan selaras gerakan tangan dapat terbuka dan memancing lawan, langkah ringan ke segala penjuru, tidak banyak bersuara, pernafasan wajar, banyak cabang olahraga rendah dan tendangan sedang-sedang.
Menyadari pentingnya mengembangkan pencak silat untuk ikut mengisi kemerdekaan, maka perlu adanya organisasi atau wadah pencak silat yang bersifat nasional yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Dengan demikian Ikatan Pencak silat Seluruh Indonesia (IPSI) yang terbentuk pada tanggal 18 Mei 1948 oleh Mr. Wongsonegoro di Surakarta, memandang perlu untuk mengembangkan olahraga pencak silat. Dan perlu kita ketahui bahwa dalam pencak silat ada aspek bela diri (terampil dalam gerak efektif yang menjamin kesiapan dan kesiapsiagaan fisik dan mental), aspek seni budaya , dan aspek olahraga (terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesehatan jasmani dan rohani yang dilandasi hasrat hidup sehat).

4)   Kategori Tunggal, ganda dan regu
Kategori tunggal adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan seorang pesilat memperagakan kemahirannya dalam jurus baku tunggal secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan bersenjata.
Kategori Ganda adalah kategori adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang sama memperagakan kemahirannya dalam melakukan serangan bela, kuncian, bantingan dan  teknik – teknik dalam pencak silat dengan mantap dan penuh penjiwaan dengan tangan mosong dan bersenjata.
Kategori Regu adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan tiga orang pesilat dari kubu yang sama memperagakan kemahirannya dalam  jurus baku beregu secara benar, tepat, mantap, kompak, dan penuh penjiwaan dengan tangan kosong.

5)   Dasar – dasar Pencak silat dalam kategori tanding
Kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan, yaitu menangkis/ mengelak/ mengena/ menyerang, pada sasaran dan menjatuhkan lawan. Penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangan juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus dalam mendapatkan nilai terbanyak.
Kuda-kuda: Kuda – kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis. Teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang pencak silat. Kuda – kuda juga digunakan sebagai latihan dasar pencak silat untuk memperkuat otot – otot kaki. Otot yang dominan dalam melakukan kuda – kuda adalah quadriseps femoris dan hamstring. Sikap kuda-kuda adalah posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan waktu melakukan sikap dan gerakan bela atau serang. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan). Kuda-kuda dapat dibedakan sebagai berikut :
1.    Kuda-kuda depan, titik berat badan kuda-kuda depan berada pada kaki depan. Kuda-kuda belakang,berat badan kuda-kuda belakang dilimpahkan pada kaki nelakang, Tumit yang dipakai tumpuan segaris tegak dengan panggul kita. Kuda-kuda belakang banyak dipakai untuk mengelak, menghindar.
2.    Kuda-kuda tengah adalah kuda-kuda yang kuat, banyak dilakukan pada serangan atau tangkisan yang agak rendah.
3.    Kuda-kuda samping, jika berdiri tegak kaki kiri digeser ke samping kiri, berat badan pada kaki kiri. Kuda-kuda ini banyak dipakai untuk mengelak serangan.
4.    Kuda-kuda silang, dapat dilakukan yaitu silang depan dan silang belakang. Berat badan dilimpahkan pada satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu/ujung jari kaki. Pola sikap silang depan, kaki yang ringan siap untuk menendang tetapi lincah berpindah arah untuk menghilangkan serangan.
Ditinjau dari segi bobotnya, kuda – kuda dapat di klasifikasikan menjadi tiga jenis berikut :
1.      Kuda – Kuda Ringan, yakni sikap kuda – kuda dengan salah satu atau kedua kaki menopang sebagian berat badan dan cenderung bersikap aktif.
2.      Kuda-kuda Sedang, yakni sikap kuda – kuda dengan dua kaki menopang sebagian berat badan, bisa bersifat aktif maupun pasif.
3.      Kuda-kuda Berat, yakni sikap kuda – kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang seluruh berat badan dan cenderung bersikap pasif. 
Setiap gerak pembelaan dan serangan selalu didukung oleh sikap kuda-kuda tertentu, maka latihan sikap kuda-kuda harus ditanamkan benar.

Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
-       Langkah Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam cabang olahraga silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali.
Ditinjau dari arah gerak, langkah meliputi :
a.    Gerak langkah lurus (boleh ke depan atau ke belakang).
b.    Gerak langkah samping
c.    Gerak langkah serong
d.   Gerak langkah silang depan
e.    Gerak langkah silang belakang
f.     Gerak langkah putar
Ditinjau dari teknik gerak, langkah meliputi :
a.    Langkah angkat (termasuk langkah putaran)
b.    Langkah lompat
c.    Ingsutan
-       Jadi yang dimaksud dengan pola langkah adalah merupakan gabungan dan pengembangan dari arah gerak langkah dan teknik gerak langkah. Sebagai contoh pola langkah merupakan pengembangan langkah yang berangkai dengan tujuan tertentu. Terdapat berbagai pola langkah, yaitu:   lurus, gergaji, dll.
-          Serangan adalah usaha pembelaan diri dengan menggunakan lengan/tangan atau tungkai kaki untuk mengenai sasaran tertentu pada anggota tubuh lawan. Serangan terbagi menjadi dua bagian yaitu serangan tangan dan serangan tungkai atau kaki. Serangan terdiri dari dua jenis yaitu serangan tangan dan kaki.
a.  Tungkai atau kaki pesilat dituntut mampu menguasai serangan-serangan dengan tendangan, sapuan, guntingan yang beraneka ragam. Serangan yang dilancarkan dapat dengan tepat mengenai sasaran tubuh lawan.
b. Serangan Tangan terdiri dari : Pukulan depan, pukulan samping, pukulan sangkol, pukulan lingkar, tebasan, tebangan, sangga, tamparan, kepret, tusukan, totokan, patukan, cengkraman, gentusan, sikuan, dan dobrakan.
c. Serangan tungkai dan kaki terdiri dari: tendangan lurus, tendangan tusuk, tendangan kepret, tendangan jejak, tendangan gajul, tendangan T, tendangan celorong, tendangan belakang, tendangan kuda, tendangan taji, tendangan sabit, tendangan baling, hentak bawah, dan gejik.

1.        Olahraga Pencak silat, terdiri dari beberapa macam tendangan yaitu :
a.    Tendangan T ,serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai,lintasannya lururs kedepan dan kenaannya pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak kaki, posisi lurus,biasanya digunakan untuk serangan samping, dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
b.    Tendangan lurus ke depan yaitu serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasannya ke arah depan dengan posisi badan menghadap ke depan, dengan kenaannya pangkal jari-jari kaki bagian dalam dengan sasaran ulu hati dan dada.
c.    Tendangan belakang yakni tendangan sebelah kaki dan tungkai dengan lintasannya lurus kebelakang tubuh(membelakangi lawan),dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
d.   Tendangan busur atau sabit, tendangan yang lintasannya setengah lingkaran ke dalam, dengan sasaran seluruh bagian tubuh, dengan punggung telapak kaki atau jari telapak kaki.




No comments:

Post a Comment

History of Table Tennis

History of Table Tennis The history of table tennis parallels the evolution of its equipment, which is common in many sports. The fi...