Wednesday, May 8, 2019

Dasar-Dasar Lompat

Dasar-Dasar Lompat


A. Teori
Pertama kali melihat empat nomor lompat dalam atletik mungkin nampak sangat berbeda satu dengan yang lain. Dari sudut pandang teknik mulai dari lompat jauh yang relatif sederhana, lompat tinggi dan lompat jangkit sampai dengan nomor yang rumit seperti lompat tinggi galah. Namun, ada sejumlah hal umum yang sangat penting diantara nomor lompat, menarik untuk dipahami yang akan menjadikan suatu prestasi mengagumkan.
1. Sasaran
Tujuan dalam nomor lompat adalah untuk memaksimalkan ukuran jarak capai atau tinggi lompatan. Dalam lompat jangkit, tentu saja tujuannya adalah untuk memaksimalkan jarak dari tiga lompatan yang berurutan sedangkan pada lompat tinggi galah, atlet dibantu dengan menggunakan sebuah galah.
2. Aspek Biomekanika
Jarak dan tinggi lompatan ditentukan oleh tiga parameter.
  1. kecepatan saat bertolak 
  2. sudut tolakan
  3. tinggi titik pusat massa saat bertolak
Dari ketiga parameter, kecepatan bertumpu dan sudut tolakan adalah paling penting. Tinggi titik pusat massa ditentukan oleh tinggi badan atlet meskipun dipengaruhi oleh posisi pada saat bertumpu. Kecepatan bertolak  dan sudut tolakan adalah hasil dari gerakan sebelum dan selama bertolak. Sehingga tolakan ini sangat penting dalam semua nomor lompat.
Ada faktor-faktor tambahan yang berpengaruh terhadap tingginya badan melayang dalam lompat tinggi galah. Yang paling penting adalah transfer energi kepada galah selama bertolak dan kemudian pengembalian energi dari galah setelah bertolak untuk menyediakan daya pengangkatan tambahan terhadap badan si atlet.
Sekali jalur layang telah terbentuk saat bertolak hasil pengukuran dapat dipengaruhi secara negatif oleh tidak efektifnya saat melewati mistart (dalam lompat tinggi dan lompat tinggi galah ) atau dalam hal lompat jauh dan lompat jangkit, teknik pendaratan yang kurang baik.
3. Struktur Gerakan 
Gerakan-gerakan pada nomor lompat dapat dirinci dalam empat fase utama: a)awalan, b)bertolak, c) melayang, dan d)pendaratan.
Dalam lompat jangkit, urutan gerak bertolak, melayang dan mendarat diulangi tiga kali. Dalam lompat tinggi galah, keempat tahap itu diterapkan, namun struktur tahapan yang digunakan oleh pelatih dimodifikasi untuk memperhatikan gerakan-gerakan tambahan yang dilakukan atlet karena galah yang digunakan.
Dalam fase awalan, si atlet mengembangkan kecepatan horizontal. Dalam lompat jauh, lompat jangkit dan lompat galah dari hasil akhir adalah sebagian besar ditentukan oleh tingkat kecepatan horizontal pada saat bertolak, karenanya tujuan atlet dalam melakukan awalan dari nomor-nomor ini adalah untuk mendekati kecepatan larinya secara maksimum.
Dalam lompat tinggi kecepatan horizontal memainkan peranan lebih kecil dalam hasil akhir dan tujuan si atlet adalah untuk menemukan kecepatan optimum daripada kecepatan maksimum dalam lari awalan. Fase awalan ini juga termasuk persiapan untuk bertolak. Ini penting, karena kecepatan lari sesuai kemampuan atlet untuk menggunakannya saat bertolak dan tetap berada dalam kecepatan yang terkontrol.
Karakter lari awalan yang baik pada nomor lompat yaitu:
  • Cepat
  • Tepat dan konsisten
  • Menyiapkan atlet untuk melakukan tumpuan yang kuat.
Pada fase tolakan akan menentukan jalur melayang badan si atlet. Jelasnya, tolakan itu adalah penting namun kritis dalam semua nomor lompat. Tujuan si atlet dalam tahap ini adalah :
  1. Menjamin bahwa titik pusat massa adalah setinggi mungkin pada saat bertolak.
  2. Menambah tingkat maksimum dari kecepatan vertikal kepada kecepatan horizontal yang dihasilkan dari lari awalan dan
  3. Bertolak pada sudut yang optimal.
Optimalisasi pada poin 2 dan 3 sangat bergantung pada nomor dan teknik yang digunakan oleh atlet.
Ciri-ciri tolakan yang efektif adalah:
  • Atlet harus yang tinggi
  • Kaki tolak dibentakkan kuat-kuat dalam gerakan datar-mencakar dan bukanlah sekedar injakan di tanah dan tidak ada gerakan yang menambah tenaga.
  • Lutut tungkai bebas didorong atau digerakkan dari pinggang 
  • Sendi pinggul, lutut dan pergelangan kaki diluruskan secara penuh.
Fase melayang dalam lompat jauh dan tiga fase melayang dalam lompat jangkit bertujuan untuk menghindari gerakan yang akan mengurangi jarak dan jalur layang dan menempatkan badan saat mendarat.
Dalam tahap melayang lompat tinggi dan lompat tinggi galah, si atlet harus menghindari pengurangan tingginya jalur melayang dan mampu melewati mistar dengan aman. Tujuan lompat tinggi galah itu juga meliputi memaksimalkan daya angkat tambahan yang ada pada galah.
Fase pendaratan lompat jauh dan tahap akhir lompat jangkit tujuannya adalah untuk meminimalkan hilangnya jarak yang terjadi setelah permukaan kaki menyentuh tanah. Dua pendaratan pertama lompat jangkit bertujuan untuk membuat gerakan transisi dalam suatu tolakan yang efektif ke dalam fase berikutnya. Tujuan atlet dalam fase pendaratan lompat tinggi dan lompat tinggi galah adalah mendarat dengan aman dan menghindari terjadinya cedera.

No comments:

Post a Comment

History of Table Tennis

History of Table Tennis The history of table tennis parallels the evolution of its equipment, which is common in many sports. The fi...