Sunday, July 21, 2019

Mengajarkan Teknik Melompat

Banyak metode dapat digunakan untuk mengajar keterampilan dalam nomor lompat, pada prinsipnya sama dengan pemanfaatan metode mengajar atau metode melatih untuk setiap jenis keterampilan. Nomor lompat termasuk dalam klasifikasi jenis keterampilan yang bersifat kombinasi asiklis. Artinya ada gerakan siklis yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan asiklis sehingga dapat memanfaatkan metode bagian maupun keseluruhan.
Nomor lompat konsentrasi gerakannya ada pada unsur-unsur berikut:
  • bertumpu/bertolak dari lari awalan
  • gerakana di dalam fase melayang
  • pendaratan
Butir-butir untuk penekanan:
  • Meningkatkan frekuensi langkah pada akhir lari ancang-ancang.
  • Menginjakkan kaki aktif dengan seluruh telapak pada saat bertumpu.
  • Menggerakkan kaki depan yang kuat saat bertumpu.
  • Sendi-sendi pinggang, lutut, dan mata kaki diluruskan penuh pada saat bertolak.
Point-point yang harus dihindari:
  • Menurunkan kecepatan diakhir lari awalan.
  • Menurunkan titik pusat massa dalam persiapan untuk bertolak.
  • Tumpuan tolakan dengan tumit.
  • Lompatan dalam posisi berdiri.
  • Prematur pada fase melayang.
1. Latihan Teknik dan Latihan Fisik
Latihan grup 1: Latihan-latihan Lari umum dan Drill
Semua latihan-latihan dan drill yang dijelaskan dalam dasar-dasar lari adalah berguna bagi para pelompat.
Latihan grup 2: Lari Khusus
  • Lari akselerasi: imitasi awalan dengan atau tanpa imitasi bertolak
  • Berlari dengan membawa galah termasuk gerakan ankling, tumit tendang pantat, angkat lutut tinggi dan lari akselarasi
  • Berlari menikung, berlari slalom, dan lari membentuk huruf J (bagian awal lurus, bagian kedua melengkung ke kiri atau ke kanan) dengan atau tanpa tolakan.
Latihan grup 3: meloncat-loncat (tolakan dan mendarat pada tungkai bergantian)
  • Meloncat-loncat dari start berdiri.
  • Meloncat-loncat dari awalan pendek.
  • Meloncat-loncat dari awalan yang cepat.
  • Meloncat-loncat mendaki naik bukit.
  • Meloncat-loncat untuk mencapai jarak (misal : 5 x 10 loncatan sejauh mungkin).
  • Meloncat-loncat untuk kecepatan (misal : 5 x 30 m meloncat dengan diambil waktunya).
Latihan grup 4: Jingkat-jingkat (Tolakan dan mendarat dengan tungkai yang sama)
  • Berjingkat dari start berdiri.
  • Berjingkat dari awalan pendek.
  • Berjingkat dari awalan cepat.
  • Berjingkat mendaki naik.
  • Berjingkat untuk mencapai jarak dan waktu.
  • Berjingkat berirama (Misal : ki-ka-ki-ka-ki-ka-ki-ka-ki 
Latihan grup 5 : Lompat Gawang
Bertumpu satu kaki untuk lompat gawang dengan satu langkah di antara gawang dan mendarat dengan kaki tumpu.
  • Dengan kedutan pergelangan kaki melewati gawang mini.
  • Lompat gawang dua tungkai.
  • Lompat gawang dengan bertolak atas satu tungkai dengan satu langkah diantara gawang dan dengan tungkai depan untuk mendarat.
  • Lompat gawang dengan bertolak atas satu tungkai dengan tiga langkah diantara gawang dan mendarat dengan tungkai depan.
  • Lompat gawang dengan bertolak atas satu tungkai dengan satu langkah diantara gawang dan mendarat dengan tungkai tumpu.
  • Lompat gawang dengan bertolak atas satu tungkai dengan tiga langkah diantara gawang dan mendarat dengan tungkai tumpu.
2. Permainan (Games')
Berbagai kotak dan benda-benda lain diatur dalam area yang telah diberi tanda. Para atlet bergerak bebas didalam area melompati setiap benda yang dia jumpai.
Gerakan lompat dapat bermacam-macam (mendarat pada tungkai tolak atau tungkai ayun atau kedua kaki).

Suatu jalur halang rintang diatur untu mengelilingi suatu area segi empat. Sejumlah pemburu ditunjuk. Tugas mereka adalah untuk menagkap mitra atlet lainnya. Atlet yang tertangkap harus lari satu kali putaran pada jalur halang rintang sebelum diperbolehkan kembali berada didalam area segi empat. Tujuan pemburu adalah untuk mendapatkan semua atlet. Yang lain keluar dari area segi empat pada saat yang sama.
Suatu jalur halang rintang ditata untuk setiap tim. Anggota tiap tim dibagi menjadi dua grup yang ditempatkan pada ujung seberang jalur itu. Pelari pertama menyelesaikan jalur dan mulai memberangkatkan pelari kedua dengan suatu sentuhan, dan lain-lain.
Lomba ini selesai ketika semua pelari telah kembali ke posisi semula.
Sebagai variasi, berlari melewati rintangan dalam satu arah dan lari sprint pada bagian yang datar/tanpa rintangan dengan arah berlawanan. Buatlah rintangan itu lebih tinggi dari lompatan ke lompatan berikutnya.
Dua tim start dari ujung yang berlawanan pada satu jalur ganda. Tim itu mencoba mengejar satu sama lain. Lomba ini dimenangkan ketika seorang anggota tim menyentuh punggung pelari tim lain.
3. Keamanan dan Organisasi
  • Adalah penting untuk menjamin bahwa semua area awalan adalah aman, utamanya pada tempat bertolak/bertumpu.
  • Tempat pendaratan harus digali sebelum digunakan dan dibersihkan dari puing-puing dan batu-batuan. Tempat ini juga harus gembur dan diratakan pada interval selama digunakan.
  • Unit pendaratan karet busa harus cukup tebal dan cukup padat guna mencegah atlet terbentur ke dasar. Alat ini harus diikat bersama kuat-kuat guna mencegah atlet tidak terjatuh ke bawah.
  • Dalam latihan lompat tinggi dan lompat tinggi galah si atlet mendarat dengan kakinya, pada suatu bak pasir yang digali dalam agar aman dan dapat diterima.
  • Hanya mistar yang berpotongan melintang bulat yang digunakan. Gunakanlah tali atau ban karet untuk pemula.
  • Bila bekerja dengan kelompok yang lebih besar dalam tingkat awal sesi latihan harus direncakan untuk memaksimalkan aktivitas dengan beberapa atlet yang aktif pada waktu yang sama, Berhenti lama adalah membosankan, terutama bagi para pemula.

No comments:

Post a Comment

History of Table Tennis

History of Table Tennis The history of table tennis parallels the evolution of its equipment, which is common in many sports. The fi...